Rabu, 14 November 2012

PAS [Paket Aplikasi Sekolah]


Paket Aplikasi Sekolah Pendidikan Menengah Atas (disingkat: PAS-SMA) adalah piranti lunak sistem informasi manajemen pendidikan Menengah Atas untuk tingkat sekolah, yang secara khusus dirancang dan dibangun untuk dijalankan di setiap Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Indonesia. Dan saat ini SMAN 1 Martapura OKU Timur Sumsel telah mengimplementasikan aplikasi tersebut secara online. Dan dengan menggunakan PAS-SMA, administrasi sekolah akan sangat terbantu khususnya dalam pendataan, pelaporan, dan pelayanan data dan informasi tentang sekolahnya kepada pihak luar yang membutuhkannya.

Kebutuhan intern sekolah akan data dan informasi mengenai pendidikan yang diselenggarakannya dengan mudah dan cepat dapat dipenuhi. Keluaran-keluaran dalam bentuk laporan yang dapat dihasilkan melalui PAS-SMA antara lain adalah :

1. Daftar siswa, daftar, guru, dan daftar wali kelas
2. Jadwal pelajaran dan laporan absensi siswa
3. Raport siswa.


Ada tiga keunggulan yang dimiliki PAS-SMA, yaitu:

Sederhana.
Tidak membutuhkan perangkat keras komputer dengan spesifikasi teknis yang tinggi.

Fleksibel.
Dapat disesuaikan dan dikembangkan secara lebih lanjut dan mandiri, berdasarkan kebutuhan spesifik masing-masing sekolah.

Terpadu.
Modular namun merupakan bagian integral dari sistem informasi pendidikan nasional.

Semoga dengan adanya PAS Online menambah efisiensi dan efektifitas SMANSA BINTARA dalam menjawab tuntutan jaman menuju kesuksesan mencetak generasi sebagaimana cita-cita luhur Bangsa Indonesia.

Selasa, 06 November 2012

Sistem Pendidikan Nasional

Pengantar

Sistem Pendidikan Nasional ditetapkan melalui undang-undang berupa Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 dan ditetapkan pada tanggal 27 Maret 1989.
Bab I Ketentuan Umum

Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang ;
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 ;
Sistem pendidikkan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional ;
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokkan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya;
Jenjang pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditempatkan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pengajaran;
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu;
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dalam penyelenggaraan pendidikan;
Tenaga pendidikan adalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing, mengajar dan/atau melatih peserta didik;
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar;
Sumber daya pendidikan adalah pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang terwujud sebagai tenaga, dana, sarana, dan prasarana yang tersedia atau diadakan dan didayagunakan oleh keluarga, masyarakat, peserta didik dan Pemerintah, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama;
Warga negara adalah warga negara Republik Indonesia;
Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab atas bidang pendidikan nasional.
Bab II Dasar, Fungsi, dan Tujuan

Pasal 2
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 3

Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.
Pasal 4

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan , kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Bab III. Hak Warga Negara untuk Memperoleh Pendidikan

Pasal 5
Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk nemperoleh pendidikan.
Pasal 6

Setiap warga negara berhak atas kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti pendidikan agar memperoleh pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang sekurang-kurangnya setara dengan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan tamatan pendidikan dasar.
Pasal 7

Penerimaan seseorang sebagai peserta didik dalam suatu satuan pendidikan diselenggarakan dengan tidak membedakan jenis kelamin, suku, ras, kedudukan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi, dan dengan tetap mengindahkan kekhususan satuan pendidikan yang bersangkutan.
Pasal 8

Warga negara yang memiliki kelainan fisik dan/atau mental berhak memperoleh pendidikan luar biasa.
Warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus.
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Bab IV. Satuan, Jalur, dan Jenis Pendidikan

Pasal 9
Satuan pendidikan menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah.
Satuan pendidikan yang disebut sekolah merupakan bagian dari pendidikan yang berjenjang dan bersinambungan.
Satuan pendidikan luar sekolah meliputi keluarga, kelompok belajar, kursus, dan satuan pendidikan sejenis.
Pasal 10
Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar-mengajar secara berjenjang dan bersinambungan.
Jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar-mengajar yang tidak harus berjenjang dan bersinambungan.
Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan.
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang tidak menyangkut ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 11
Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesional.
Pendidikan umum merupakan pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan peserta didik dengan pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat- tingkat akhir masa pendidikan.
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu.
Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan yang khusus diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan/atau mental.
Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan yang berusaha meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan untuk pegawai atau calon pegawai suatu Depatemen Pemerintah atau Lembaga Pemerintah Non Departemen.
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan.
Pendidikan akademik merupakan pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan.
Pendidikan profesional merupakan pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu.
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai dengan ayat (8) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Bab V. Jenjang Pendidikan

Bagian Kesatu Umum

Pasal 12

Jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Selain jenjang pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat diselenggarakan pendidikan prasekolah.
Syarat-syarat dan tata cara pendirian serta bentuk satuan, lama pendidikan, dan penyelenggaraan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Bagian Kedua Pendidikan Dasar
Pasal 13

Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah.
Syarat-syarat dan tata cara pendirian, bentuk satuan, lama pendidikan dasar, dan penyelenggaraan pendidikan dasar ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 14
Warga negara yang berumur 6 (enam) tahun berhak mengikuti pendidikan dasar.
Warga negara yang berumur 7 (tujuh) tahun berkewajiban mengikuti pendidikan dasar atau pendidikan yang setara sampai tamat.
Pelaksanaan wajib belajar ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Bagian Ketiga Pendidikan Menengah
Pasal 15

Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, dan pendidikan keagamaan.
Lulusan pendidikan menengah yang memenuhi persyaratan berhak melanjutkan pendidikan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Bagian Keempat Pendidikan Tinggi
Pasal 16

Pendidikan tinggi merupakan kelanjutkan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyakarat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian.
Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut perguruan tinggi yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas.
Akademi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, atau kesenian tertentu.
Politeknik merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.
Sekolah tinggi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam satu disiplin ilmu tertentu.
Institut merupakan perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sekelompok disiplin ilmu yang sejenis.
Unversitas merupakan perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu.
Syarat-syarat dan tata cara pendirian, struktur perguruan tinggi dan penyelenggaraan pendidikan tinggi ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 17
Pendidikan tinggi terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesional.
Sekolah tinggi, institut, dan universitas menyelenggarakan pendidikan akademik dan/ atau profesional.
Akademi dan politeknik menyelenggarakan pendidikan profesional.
Pasal 18
Pada perguruan tinggi ada gelar sarjana, magister, doktor, dan sebutan profesional.
Gelar sarjana hanya diberikan oleh sekolah tinggi, institut, dan universitas.
Gelar magister dan doktor diberikan oleh sekolah tinggi, institut, dan universitas yang memenuhi persyaratan.
Sebutan profesional dapat diberikan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional.
Institut dan universitas yang memenuhi persyaratan berhak untuk memberikan gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa) kepada tokoh-tokoh yang dianggap perlu memperoleh penghargaan amat tinggi berkenaan dengan jasa-jasa yang luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kemasyarakatan ataupun kebudayaan.
Jenis gelar dan sebutan, syarat-syarat dan tata cara pemberian, perlindungan dan penggunaannya ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 19
Gelar dan/atau sebutan lulusan perguruan tinggi hanya dibenarkan digunakan oleh lulusan perguruan tinggi yang dinyatakan berhak memiliki gelar dan/atau sebutan yang bersangkutan.
Penggunaan gelar dan/atau sebutan lulusan perguruan tinggi hanya dibenarkan dalam bentuk yang diterima dari perguruan tinggi yang bersangkutan atau dalam bentuk singkatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 20
Penggunaan gelar akademik dan/atau sebutan profesional yang diperoleh dari perguruan tinggi di luar negeri harus digunakan dalam bentuk asli sebagaimana diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan, secara lengkap ataupun dalam bentuk singkatan.
Pasal 21

Pada universitas, institut, dan sekolah tinggi dapat diangkat guru besar atau profesor.
Pengangkatan guru besar atau profesor sebagai jabatan akademik didasarkan atas kemampuan dan prestasi akademik atau keilmuan tertentu.
Syarat-syarat dan tata cara pengangkatan termasuk penggunaan sebutan guru besar atau profesor ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 22
Dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan pada perguruan tinggi berlaku kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik serta otonomi keilmuan.
Perguruan tinggi memiliki otonomi dalam pengelolaan lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi dan penelitian ilmiah.
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Bab VI. Peserta Didik

Pasal 23
Pendidikan nasional bersifat terbuka dan memberikan keleluasaan gerak kepada peserta didik.
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Menteri.
Pasal 24
Setiap peserta didik pada suatu satuan pendidikan mempunyai hak-hak berikut:
mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya;
mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah dibakukan;
mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa, atau bantuan lain sesuai dengan persyaratan yang berlaku;
pindah ke satuan pendidikan yang sejajar atau yang tingkatnya lebih tinggi sesuai dengan persyaratan penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan yang hendak dimasuki;
memperoleh penilaian hasil belajarnya;
menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan;
mendapat pelayanan khusus bagi yang menyandang cacat.
Pasal 25
Setiap peserta didik berkewajiban untuk
ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku;
mematuhi semua peraturan yang berlaku;
menghormati tenaga kependidikan;
ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban, dan keamanan satuan pendidikan yang bersangkutan.
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Menteri.
Pasal 26
Peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan dirinya dengan belajar pada setiap saat dalam perjalanan hidupnya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan masing- masing.

Bab VII. Tenaga Kependidikan

Pasal 27
Tenaga kependidikan bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.
Tenaga kependidikan, meliputi tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti dan pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar.
Tenaga pengajar merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar yang pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disebut guru dan pada jenjang pendidikan tinggi disebut dosen.
Pasal 28
Penyelenggaraan kegiatan pendidikan pada suatu jenis dan jenjang pendidikan hanya dapat dilakukan oleh tenaga pendidik yang mempunyai wewenang mengajar.
Untuk dapat diangkat sebagai tenaga pengajar, tenaga pendidik yang bersangkutan harus beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berwawasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar.
Pengadaan guru pada jenjang pendidikan dasar dan menengah pada dasarnya diselenggarakan melalui lembaga pendidikan tenaga keguruan.
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 29
Untuk kepentingan pembangunan nasional, Pemerintah dapat mewajibkan warga negara Republik Indonesia atau meminta warga negara asing yang memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu menjadi tenaga pendidik.
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 30
Setiap tenaga kependidikan yang bekerja pada satuan pendidikan tertentu mempunyai hak- hak berikut:
memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial :
tenaga kependidikan yang memiliki kedudukan sebagai pegawai negeri memperoleh gaji dan tunjangan sesuai dengan peraturan umum yang berlaku bagi pegawai negeri;
Pemerintah dapat memberi tunjangan tambahan bagi tenaga kependidikan ataupun golongan tenaga kependidikan tertentu;
tenaga kependidikan yang bekerja pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat memperoleh gaji dan tunjangan dari badan/perorangan yang bertanggung jawab atas satuan pendidikan yang bersangkutan;
memperoleh pembinaan karir berdasarkan prestasi kerja;
memperoleh perlindungan hukum dalam melakukan tugasnya;
memperoleh penghargaan seuai dengan darma baktinya;
menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan yang lain dalam melaksanakan tugasnya.
Pasal 31
Setiap tenaga kependidikan berkewajiban untuk :
membina loyalitas pribadi dan peserta didik terhadap ideologi negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
menjunjung tinggi kebudayaan bangsa;
melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian;
meningkatkan kemampuan profesional sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan bangsa;
menjaga nama baik sesuai dengan kepercayaan yang diberikan masyarakat, bangsa, dan negara.
Pasal 32
Kedudukan dan penghargaan bagi tenaga kependidikan diberikan berdasarkan kemampuan dan prestasinya.
Pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah diatur oleh Pemerintah.
Pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat diatur oleh penyelenggara satuan pendidikan yang bersangkutan.
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Bab VIII. Sumber Daya Pendidikan

Pasal 33
Pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh Pemerintah, masyarakat, dan/atau keluarga peserta didik.
Pasal 34

Buku pelajaran yang digunakan dalam pendidikan jalur pendidikan sekolah disusun berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Buku pelajaran dapat diterbitkan oleh Pemerintah ataupun swasta.
Pasal 35
Setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar.
Pasal 36

Biaya penyelenggaraan kegiatan pendidikan di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah menjadi tanggung jawab Pemerintah.
Biaya penyelenggaraan kegiatan pendidikan di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat menjadi tanggung jawab badan/perorangan yang menyelenggarakan satuan pendidikan.
Pemerintah dapat memberi bantuan kepada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Bab IX Kurikulum

Pasal 37
Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan.
Pasal 38

Pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan didasarkan atas kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan.
Kurikulum yang berlaku secara nasional ditetapkan oleh Menteri atau Menteri lain atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen berdasarkan pelimpahan wewenang dari Menteri.
Pasal 39
Isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib memuat :
pendidikan Pancasila;
pendidikan agama;
pendidikan kewarganegaraan.
Isi kurikulum pendidikan dasar memuat sekurang-kurangnya bahan kajian dan pelajaran tentang :
pendidikan Pancasila;
pendidikan agama;
pendidikan kewarganegaraan;
bahasa Indonesia;
membaca dan menulis;
matematika (termasuk berhitung);
pengantar sains dan teknologi;
ilmu bumi;
sejarah nasional dan sejarah umum;
kerajinan tangan dan kesenian;
pendidikan jasmani dan kesehatan;
menggambar; serta
bahasa Inggris.
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur oleh Menteri.
Bab X. Hari Belajar dan Libur Sekolah

Pasal 40
Jumlah sekurang-kurangnya hari belajar dalam 1 (satu) tahun untuk setiap satuan pendidikan diatur oleh Menteri.
Hari-hari libur untuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah diatur oleh Menteri dengan mengingat ketentuan hari raya nasional, kepentingan agama, dan faktor musim.
Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat mengatur hari-hari liburnya sendiri dengan mengingat ketentuan yang dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).
Bab XI. Bahasa Pengantar

Pasal 41
Bahasa pengantar dalam pendidikan nasional adalah bahasa Indonesia.
Pasal 42

Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar dalam tahap awal pendidikan dan sejauh diperlukan dalam penyampaian pengetahuan dan/atau keterampilan tertentu.
Bahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar sejauh diperlukan dalam penyampaian pengetahuan dan/atau keterampilan tertentu.
Bab XII. Penilaian

Pasal 43
Terhadap kegiatan dan kemajuan belajar peserta didik dilakukan penilaian.
Pasal 44

Pemerintah dapat menyelenggarakan penilaian hasil belajar suatu jenis dan/atau jenjang pendidikan secara nasional.
Pasal 45

Secara berkala dan berkelanjutan Pemerintah melakukan penilaian terhadap kurikulum serta sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan keadaan.
Pasal 46

Dalam rangka pembinaan satuan pendidikan, Pemerintah melakukan penilaian setiap satuan pendidikan secara berkala.
Hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan secara terbuka.
Bab XIII. Peranserta Masyarakat

Pasal 47
Masyarakat sebagai mitra Pemerintah berkesempatan yang seluas-luasnya untuk berperanserta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.
Ciri khas satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat tetap diindahkan.
Syarat-syarat dan tata cara dalam penyelenggaraan pendidikan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Bab XIV. Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional

Pasal 48
Keikutsertaan masyarakat dalam penentuan kebijaksanaan Menteri berkenaan dengan sistem pendidikan nasional diselenggarakan melalui suatu Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional yang beranggotakan tokoh-tokoh masyarakat dan yang menyampaikan saran, dan pemikiran lain sebagai bahan pertimbangan.
Pembentukan Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional dan pengangkatan anggota-anggotanya dilakukan oleh Presiden.
Bab XV. Pengelolaan

Pasal 49
Pengelolaan sistem pendidikan nasional adalah tanggung jawab Menteri.
Pasal 50

Pengelolaan satuan dan kegiatan pendidikan yang dislenggarakan oleh Pemerintah dilakukan oleh Menteri dan Menteri lain atau Pimpinan Lembaga Pemerintah lain yang menyelenggarakan satuan pendidikan yang bersangkutan.
Pasal 51

Pengelolaan satuan dan kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dilakukan oleh badan/perorangan yang menyelenggarakan satuan pendidikan yang bersangkutan.

Bab XVI. Pengawasan

Pasal 52
Pemerintah melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah ataupun oleh masyarakat dalam rangka pembinaan perkembangan satuan pendidikan yang bersangkutan.
Pasal 53

Menteri berwenang mengambil tindakan administratif terhadap penyelenggara satuan pendidikan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini.

Bab XVII. Ketentuan Lain-lain

Pasal 54
Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Republik Indonesia di luar negeri khusus bagi peserta didik warga negara adalah bagian dari sistem pendidikan nasional.
Satuan pendidikan yang diselenggarakan di wilayah Republik Indonesia oleh perwakilan negara asing khusus bagi peserta didik warga negara asing tidak termasuk sistem pendidikan nasional.
Peserta didik warga negara asing yang mengikuti pendidikan di satuan pendidikan yang merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional wajib menaati ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi dan dari satuan pendidikan yang bersangkutan.
Kegiatan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka kerja sama internasional atau yang diselenggarakan oleh pihak asing di wilayah Republik Indonesia dilakukan sesuai dengan ketentuan undang-undang ini dan sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional.
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Bab XVIII. Ketentuan Pidana

Pasal 55
Barangsiapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 19 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 18 (delapan belas) bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).
Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah kejahatan.
Pasal 56
Barangsiapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan pasal 19 ayat (2), Pasal 20, dan Pasal 29 ayat (1) dipidana kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah pelanggaran.
Bab XIX. Ketentuan Peralihan

Pasal 57
Semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 550),
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1954 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-undang Nomor 4 Tahun 1960 dari Republik Indonesia Dahulu tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah Untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1954 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 550),
dan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 302, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2361),
Undang-undang Nomor 14 PRPS Tahun 1965 tentang Majelis Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 80) dan Undang-undang Nomor 19 PNPS Tahun 1965 tentang Pokok-pokok Sistem Pendidikan Nasional Pancasila (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 81) yang ada pada saat diundangkannya undang-undang ini masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan undang-undang ini.
Bab XX. Ketentuan Penutup

Pasal 58
Pada saat mulai berlakunya undang-undang ini,
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 550),
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1954 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-undang Nomor 4 Tahun 1960 dari Republik Indonesia Dahulu tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah Untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1954 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 550),
dan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 302, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2361),
Undang-undang Nomor 14 PRPS Tahun 1965 tentang Majelis Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 80) dan Undang-undang Nomor 19 PNPS Tahun 1965 tentang Pokok-pokok Sistem Pendidikan Nasional Pancasila (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 81) dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 59
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diumumkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003

UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

(analisis terhadap kebijakan perubahan UUSPN no 2 Tahun 1989 menjadi

UU SISDIKNAS Nomor 20 tahun 2003)[i]

Oleh : Ahmad Farhan Syaddad

A. Pendahuluan

Setidaknya ada dua Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang pernah dimiliki Indonesia yaitu Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang selanjutnya lebih di kenal dengan nama UUSPN. Dan yang kedua Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional yang selanjutnya lebih dikenal dengan nama UU SISDIKNAS, sebelum adanya kedua Undang-undang yang mengatur tentang system pendidikan nasional, Indonesia hanya memiliki Undang-undang tentang pokok-pokok pengajaran dan pendidikan yaitu Undang-undang Nomor 4 tahun 1950.

Adanya perubahan UUSPN No.2 tahun 1989 menjadai UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 dimaksudkan agar system pendidikan nasional kita bisa menjadi jauh lebih baik dibanding dengan system pendidikan sebelumnya. Hal ini seperti yang dikemukan oleh seorang pengamat hokum dan pendidikan, Frans Hendrawinata[ii] beliau mengatakan bahwa dengan adanya undang-undang sistem pendidikan nasional yang baru, maka diharapkan undang-undang tersebut dapat menjadi pedoman bagi kita untuk memiliki suatu sistem pendidikan nasional yang mantap, yang dapat menjamin terpenuhi kebutuhan masyarakat akan sumber daya manusia yang berkualitas. Apalagi mengingat semakin dekatnya era keterbukaan pasar. Hal tersebut sesungguhnya harus menjadi kekhawatiran bagi kita semua mengingat kualitas sumber daya manusia di Indonesia berada di bawah negara-negara lain termasuk negara-negara tetangga di Asean. Oleh sebab itulah diperlukan suatu platform berupa sistem pendidikan nasional yang dapat menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan dunia internasional khususnya dalam era keterbukaan pasar saat ini.

B. Analisis

Saat kedua undang-undang tersebut baik UUSPN No 2 tahun 1989 maupun UU SISDIKNAS Nomor 20 tahun 2003 masih berupa Rencana undang-undang terjadi berbagai kontroversi, misalnya saat UUSPN nomor 2 tahun 1989 akan diundangkan banyak sekali protes dari kalangan muslim yang menghendaki adanya perubahan-perubahan pada pasal tertentu yang dipandang tidak mencerminkan pendidikan yang mengarah pada pembentukan Ahlaq dan budi pekerti bahkan tokoh-tokoh Islam Bogor seperti K.H. Sholeh Iskandar dan KH. TB Hasan Basri menyebut RUU tersebut sebagai RUU yang tidak bermoral. Mengapa demikian karena pada UU tersebut tidak terdapat pasal khusus yang mengatur pendidikan agama. Pengaturan itu ada pada penjelasan Pasal 28 Ayat 2 yang menyatakan, “Tenaga pengajar pendidikan agama harus beragama sesuai dengan agama yang diajarkan dan agama peserta didik yang bersangkutan”. Padahal dalam UU sebelumnya yaitu Dalam pasal 20 UU No 4/1950 dinyatakan, 1) Dalam sekolah-sekolah negeri diadakan pelajaran agama; orang tua murid menetapkan apakah anaknya akan mengikuti pelajaran tersebut; 2) Cara menyelenggarakan pengajaran agama di sekolah-sekolah negeri diatur dalam peraturan yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, bersama-sama dengan Menteri Agama

Di sisi lain RUU SPN No. 2 tahun 1989 justru memberikan warna baru untuk lembaga pendidikan Islam dimana dengan diberlakukannya UUSPN No 2 tahun 1989 madrasah-madrash mendapat perlakuan yang sama dengan sekolah umum lainnya karena dalam UUSPN tersebut madrasah dianggap sebagai sekolah umum yang berciri khas Islam dan kurikulum madrasah sama persis dengan sekolah umum plus pelajaran agama Islam sebanyak tujuh mata pelajaran. Secara operasional, integrasi madrasah ke dalam sistem pendidikan nasional ini dikuatkan dengan PP No. 28 tahun 1990 dan SK MenDepartemen Pendidikan Nasional No. 0487/U/ 1992 dan No. 054/U/ 1993 yang antara lain menetapkan bahwa MI/MTs wajib memberikan bahan kajian sekurang kurangnya sama dengan “SD/SMP”. Surat-surat Keputusan ini ditindak lanjuti dengan SK Menteri Agama No. 368 dan 369 tahun 1993 tentang penyelenggaraan MI dan MTs. Sementara tentang Madrasah Aliyah (MA) diperkuat dengan PP Nomor 29 tahun 1990, SK MenDepartemen Pendidikan Nasional Nomor 0489/U/ 1992 (MA sebagai SMA berciri khas agama Islam) dan SK Menag Nomor 370 tahun 1993. Pengakuan ini mengakibatkan tidak ada perbedaan lagi antara MI/MTs/MA dan SD/SMP/SMA selain ciri khas agama Islamnya)[iii]

Sementara saat akan diundangkannya RUU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 terjadi juga kontroversi dimana RUU ini dianggap oleh Kelompok tertentu sebagai RUU yang sangat tidak pluralis. Yang dianggap paling kontroversial adalah Pasal 13 ayat 1a yang berbunyi: “Setiap peserta didik berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianut dan diajarkan oleh pendidik yang seagama”.

Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa visi dan misi pendidikan nasional sangat terfokus pada nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dan berbudi mulia. Konsep itu mengesampingkan tugas mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan nasional dipersempit secara substansial. Padahal tugas untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan adalah tugas lembaga keagamaan dan masyarakat, bukan lembaga pendidikan.

Mereka yang menentang umumnya datang dari kalangan lembaga-lembaga pendidikan swasta non-Islam, sedangkan yang mendukung adalah dari kelompok penyelenggara pendidikan Islam. Hal yang ditentang adalah yang menyangkut keharusan sekolah-sekolah swasta menyediakan guru agama yang seagama dengan peserta didik. Pasal ini menimbulkan konsekuensi biaya terhadap lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan baik Kristen maupun Islam. Karena mereka harus merekrut guru-guru agama sesuai dengan keragaman agama anak didiknya.

Pasal ini sangat adil. Sebab, sekolah-sekolah non-Islam dan Islam dikenai kewajiban yang sama. Sekolah-sekolah Islam menyediakan guru agama dari non-Islam, sebaliknya sekolah-sekolah non-Islam menyediakan guru-guru agama Islam. Hanya realitasnya adalah banyaknya anak-anak dari keluarga Islam yang bersekolah di sekolah non-Islam. Sementara itu anak-anak dari keluarga non-Islam sedikit sekali – untuk tidak menyatakan tidak ada – yang bersekolah di lembaga-lembaga pendidikan yang berwatak Islam.

Konsekuensinya, beban anggaran sekolah-sekolah non-Islam untuk menyediakan guru-guru agama Islam lebih besar daripada anggaran sekolah-sekolah swasta Islam untuk menggaji guru-guru agama lain. Padahal UU itu cukup adil. Masalah itu bisa terjawab manakala pemerintah menyediakan dan menanggung gaji guru-guru agama itu. Atau beban itu diserahkan sepenuhnya ke orang tua anak didik, bukan lembaga pendidikan. Jika ini tidak diatasi, akan menimbulkan bahaya besar. Sekolah-sekolah swasta baik Islam maupun non-Islam karena keterbatasan anggaran lalu membatasi jumlah anak didik yang berbeda agama.

Departemen Agama (Depag) sudah mengantisipasi dengan menyediakan tenaga guru-guru agama bila RUU Sisdiknas ini disahkan. Jadi, sebetulnya tidak masalah dan mengkhawatirkan soal tenaga guru untuk memenuhi tenaga pengajar di sekolah-sekolah non-Islam.

Lain halnya jika dalam memaknai dan memahami pasal 13 RUU Sisdiknas, semula kalangan dari penyelenggara negara sampai lembaga-lembaga pendidikan keagamaan masih terjebak pada kecurigaan-kecurigaan isu agama seperti adanya islamisasi dan seterusnya yang semestinya sudah lama dihilangkan.

Jika kita lihat perjalanan diberlakukannya kedua undang-undang tersebut tidaklah ada yang berjalan mulus kedua-duanya mengandung kontoversi dan pada akhirnya dibalik semua kontroversi yang ada pada tanggal 8 Juli 2003 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional disyahkan oleh Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarno Putri.

Banyak sekali keuntungan yang dirasakan oleh ummat Islam dengan diberlakukannya UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 ini, diantaranya :

Tujuan Pendidikan Nasional sangat memberikan peluang untuk merealisasikan nilai-nilai Al Quran yang menjadi tujuan pendidikan Islam yaitu terbentuknya manusia yang beriman dan bertaqwa (pasal 3).
Anak-anak Muslim yang sekolah di lembaga pendidikan Non Islam akan terhindar dari pemurtadan, karena anak-anak tersebut akan mempelajari mata pelajaran agama sesuai dengan yang dianut oleh siswa tersebut dan diajarkan oleh guru yang seagama dengan dia (Pasal 12 ayat 1a)
Madrasah-madrasah dari semua jenjang terintegrasi dalam system pendidikan nasional secara penuh (Pasal 17 dan 18)
Pendidikan keagaamaan seperti Madrasah diniyah dan pesantren mendapat perhatian khusus pemerintah, karena pendidikan keagamaan tidak hanya diselenggarakan oleh kelompok masyarakat tetapi juga diselenggarakan oleh pemerintah (Pasal 30).
Pendidikan Agama diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi (Pasal 37).
C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi perubahan UUSPN No 2/89 menjadi UUSISDIKNAS No 20/2001.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dirubahnya UUSPN No 2/89 menjadi UUSISDIKNAS No 20 Tahun 2003 diantaranya adalah :

UUSPN No. 2 Tahun 1989 masih bersifat sentralistik
UUSPN No. 2 Tahun 1989 masih belum bermutu, kemudian sesuai tuntutan dalam UUSISDIKNAS No. 20 tahun 2003 dibuatlah Standar Nasional Pendidikan
UUSPN No. 2 Tahun 1989 belum mengarah pada pendidikan untuk semua
Belum Mengarah pada pendidikan seumur hidup
Pendidikan belum link and match dengan dunia usaha dan dunia kerja.
Belum menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
D. Penutup

Selama tidak ada keinginan dan tidak memiliki prinsip bahwa hari ini harus jauh lebih baik dari hari kemarin maka sehebat apapun undang-undang yang dibuat tetapi tidak meiliki keinginan untuk memperaktekannya di lapangan, maka undang-undang tersebut hanya bagaikan guru di atas kertas tetapi menjadi tikus pada tataran realita.

DAFTAR BACAAN

Departemen Pendidikan Nasional, UUSPN No.2 tahun 1989
Departemen Pendidikan Nasional, UU SISDIKNAS No 20 tahun 2003
Husni Rahim, Pengakuan madrasah sebagai sekolah umum (berciri khas Islam) dalam http://pendis.depag.go.id
Eko Budi Harsono, RUU Sistem Pendidikan Nasional dan Jebakan Isu Agama

Kamis, 01 November 2012

Manfaat TIK Dalam Dunia Pendidikan

Apabila kita amati dengan seksama, apa sebenarnya yang menjadi inti permasalahan pada dunia pendidikan, mungkin jauh lebih sulit dari menggantang asap. Berbagai hal dapat saja dipersalahkan sebagai pokok masalah yang menghambat kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Namun demiki an, yang jelas-jelas dapat kita temukan sebagai suatu kecacatan ialah proses belajar mengajar konvensional yang mengandalkan tatap muka antara guru dan murid, dosen dengan mahasiswa, pelatih dengan peserta latihan, bagaimanapun merupakan sasaran empuk yang pali ng mudah menjadi sasaran bagi suara-suara kritis yang menghendaki peningkatan kualitas pada dunia pendidikan. Ketidakefektifan adalah kata yang paling cocok untuk sistem ini, sebab seiring dengan perkembangan zaman, pertukaran informasi menjadi semakin cepat dan instan, namun institut yang masi h menggunakan sistem tradisional ini mengajar (di jenjang sekolah tinggi kita anggap memberikan informasi) dengan sangat lambat dan tidak seiring dengan perkembangan TIK. Sistem konvensional ini seharusnya sudah ditinggalkan sejak ditemukannya media komunikasi multimedia.

Karena sifat Internet yang dapat dihubungi setiap saat, artinya siswa dapat memanfaatkan program- progr am pendidikan yang disediakan di jaringan Internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi. Dengan perkembangan pesat di bidang teknologi telekomunikasi , multimedia, dan informasi; mendengarkan ceramah, mencatat di atas kertas sudah tentu ketinggalan jaman.
Upaya-upaya peningkatan kualitas serta kuantitas pendidikan telah dilakukan oleh pihak pemerintah, walau sampai saat ini hasilnya belum memuaskan. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah biasanya bersifat konstitusional demi mendapatkan lulusan dari sekolah yang kompetitif dan siap bersaing secara global, misalnya dengan menetapkan angka batas minimal kelulusan UAN (sebesar 4,25). Menurut saya, hal ini bukannya cara memperbaiki mutu pendidikan melainkan justru nampak seper tinya kita hendak menjegal generasi kita.
Penggunaan TIK Dalam Dunia Pendidikan Arti TIK bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Namun hal Pemanfaatan TIK ini di Indonesia baru memasuki tahap mempelajari berbagai kemungkinan pengembangan dan penerapan TIK untuk pendidikan memasuki milenium ketiga ini. Padahal penggunaan TIK ini telah bukanlah suatu wacana yang asing di negeri Paman Sam sana. Pemanfaatan IT dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman di Amerika Serikat pada dasawarsa yang telah lalu. Ini merupakan salah satu bukti utama ketertinggalan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa di dunia. Informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan internet sebagai media utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang demikian besar bagi proses pendidikan. Teknologi interaktif ini memberikan katalis bagi terjadinya perubahan medasar.

Pemanfaatan TIK Bagi Institut Pendidikan Pesatnya perkembangan TIK, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Dilingkungan perguruan tinggi, pemanfaatan TIK lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang disebut electronic university (e-University). Pengembangan e-University bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga perguruan tinggi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang biasa.Pendidikan Indonesia yang mengenal alias sudah akrab dengan Implikasi TIK di bidang Pendidikan adalah UI dan ITB. Di UI, misalnya, hampir setiap Fakultas telah memiliki jaringan yang dapat di akses oleh masyarakat, memberikan informasi bahkan bagi yang sulit mendapatkannya karena problema ruang dan waktu. Hal ini juga tentunya sangat membantu bagi calon mahasiswa maupun mahasiswa atau bahkan alumni yang membutuhkan informasi tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen pembimbing, atau banyak yang lainnya. Contoh lain adalah Univer sitas Swasta Bina Nusantara juga memiliki jaringan Internet yang sangat mantap, yang melayakkan mereka mendapatkan penghargaan akademi pendidikan Indonesia dengan situs terbaik. Layanan yang disediakan pada situs mereka dapat dibandingkan dengan layanan yang disediakan oleh situs-situs pendidikan luar negeri seperti Institut Pendidikan Califor nia atau Institut Pendidikan Virginia, dan sebagainya. Pada tingkat pendidikan SMA implikasi TIK juga sudah mulai dilakukan walau belum mampu menjajal dengan implikasi-implikasinya pada tingkatan pendidikan lanjutan. Di SMA ini rata-rata penggunaan internet hanyalah sebagai fasilitas tambahan dan lagi TIK belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk siswa. TIK belum menjadi media database utama bagi nilai-nilai, kurikulum, siswa, guru atau yang lainnya. Namun prospek untuk masa depan, penggunaan TIK di SMA cukup cerah. Selain untuk melayani Institut pendidikan secara khusus, adapula yang untuk dunia pendidikan secara umum di indonesia. Ada juga layanan situs internet yang menyajikan kegi atan sistem pendidikan di indonesia. situs ini dimaksudkan untuk merangkum informasi yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk menyajikan sumber umum serta jaringan komunikasi (forum) bagi administrator sekolah, para pendidik dan para peminat lainnya. Tujuan utama dari situs ini adalah sebagai wadah untuk saling berhubungan yang dapat menampung semua sektor utama pendidikan.

Contoh dari situs ini adalah www.pendidikan.net disamping lingkungan pendidikan, misalnya pada kegiatan penelitian kita dapat memanfaatkan internet guna mencari bahan atau pun data yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut melalui mesin pencari pada internet. Situs tersebut sangat berguna pada saat kita membutuhkan artikel, jurnal ataupun referensi yang dibutuhkan.
Situs tersebut contohnya seperti google.com atau searchindonesia.com atau sumpahpalapa.netInisiatif-inisiatif penggunaan IT dan Internet di luar institusi pendidikan formal tetapi masih berkaitan dengan lingkungan pendidikan di Indonesia sudah mulai bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sudah ada adalah situs penyelenggara komunitas Sekolah Indonesia”. Situs yang menyelenggarakan kegiatan tersebut contohnya plasa.com dan smu-net.com.

TIK Sebagai Media Pembelajaran Multimedia Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berj auhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Mungkin sekarang ini Virtual University layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun diharapkan di masa depan Virtual University ini dapat menggunakan teknologi yang lebih handal semisal Video Streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan oleh setiap ahli TIK di dunia Pendidikan. Virtual School juga diharapkan untuk hadir pada jangka waktu satu dasawarsa ke depan. Bagi Indonesia, manfaat- manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai i nfrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia:

Kendala-Kendala Pengimplikasian di Indonesia Jika memang TIK dan Internet memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan TIK dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya. Apakah infrastruktur hukum yang melandasi operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan IT untuk pendidikan ini. Sebab perlu diketahui bahwa Cyber Law bel um diterapkan pada dunia Hukum di Indonesia. Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi telekomunikasi , multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia.. Untuk itu perlu dipikirkan akses ke Internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Sementara itu tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet.Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta; walaupun pada akhirnya terpulang juga kepada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta di bidang pendidikan.

Namun sementara pemerintah sendiri masih demikian pelit untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan. Saat ini baru Institut-institut pendidikan unggulan yang memiliki fasilitas untuk mengakses jari ngan TIK yang memadai. Padahal masih banyak institut-institut pendidikan l ai nnya yang belum diperlengkapi dengan fasilitas IT.Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah.

Jumat, 26 Oktober 2012

Soal Essay M.Excel Kelas XI


1. Sebutkan fungsi dari program Microsoft Excel
2. Apakah yang dimaksud dengan sel absolut dan sel relatif !
3. Sebutkan perbedaan antara fungsi logika AND dan OR !
4. Jelaskan cara untuk mengaktifkan Print Priview !
5. Apa pengertian dari baris dan kolom yang terdapat pada lembar kerja M. Excel !
6. Apakah yang dimaksud dengan workbook dan worksheet !
7. Sebutkan beberapa shorcut yang ada di Microsoft Excel beserta fungsinya !
8. Jelaskan mengenai cara drag and drop dalam mengedit dokumen Excel !
9. Sebutkan keuntungan membuat surat dengan menggunakan fasilitas Mail Merge !
10. Jelaskan langkah- langkah membuat tabel pada Microsoft Excel
11. Jelaskan langkah - langkah cara memformat desimal menjadi Rupiah !
12. Jelaskan langkah - langkah cara memformat Border !
13. Jelaskan langkah - langkah dalam pengaturan Orientasi halaman dalam M. Excel !
14. Jelaskan perbedaan Autofit pada Row dengan Auto Selection pada column !
15. Berapakah lebar kolom standar sebuah lembar kerja dalam M. Excel !

Soal Ms. Excel

Soal A (Pilihan ganda)
1. Suatu daerah pada worksheet yang berbentuk segi empat dan merupakan tempat kumpulan beberapa sel disebut ….
a. sheet
b. column
c. range
d. pointer
e. gridline

2. Tombol manajemen berkas dokumen pada Microsof Office Excel berbentuk bulat dengan logo Office di tengahnya disebut .…
a. Excel Options
b. Office Button
c. Ribbon
d. Tilte Bar
e. Toolbar

3. Salah satu cara menyimpan wordbook pada excel adalah dengan menggunakan ….
a. Ctrl+B
b. Ctrl+P
c. Ctrl+C
d. Ctrl+V
e. Ctrl+S

4. Berikut ini yang merupakan alamat sel, yaitu .…
a. 84
b. 3F
c. B5
d. BB
e. F0

5. Ikon “save”, “redo”, dan “undo” merupakan bagian menu dari ….
a. Ribbon
b. Office Button
c. Status Bar
d. Quick Access Toolbar
e. Titlebar

6. Untuk mengubah satuan ukuran di dalam Excel, digunakan perintah ….
a. Start–Setting–Control Panel–Regional–Currency
b. Tools–Options–Print
c. Office Button–Open
d. Office Button–Excel Options–Save–Default File Location
e. Office Button–Excel Options–Advanced–Display–Ruler Units

7. Ikon “Undo” berfungsi ….
a. mencetak dokumen
b. menyimpan dokumen
c. membuka file
d. memotong bagian dari dokumen
e. membatalkan pengerjaan

8. Ctrl+P adalah shortcut key untuk memunculkan kotak dialog ….
a. Page setup
b. Customize
c. Heater
d. Format cells
e. Print

9. Fungsi dalam Excel yang digunakan menghitung rata-rata dari sekelompok nilai ….
a. SUM
b. AVERAGE
c. MAX
d. MIN
e. IF

10. Untuk memindahkan atau menyalin worksheet, menu yang harus dipilih setelah klik kanan pada tab sheet adalah ….
a. Delete
b. Rename
c. Select all sheet
d. Move or copy
e. Paste

11. Untuk memberi bingkai pada sel, menu yang harus dipilih pada kotak dialog Format Cells adalah ….
a. Number
b. Alignment
c. Borders
d. Font
e. Fill

12. Menu yang harus dipilih untuk memperlebar atau mempersempit ukuran kolom pada worksheet adalah ….
a. Insert Sheet Column
b. Insert Sheet
c. Borders
d. Row Height
e. Column Width

13. Untuk menembah garis dalam Excel, perintah yang diklik pada menu Insert adalah ….
a. Insert Cells
b. Insert Sheet Rows
c. Insert Sheet Column
d. Insert Sheet
e. Insert Name

14. Berikut merupakan tombol yang digunakan dalam memformat teks agar menjadi miring, yaitu ….
a. Ctrl+B
b. Ctrl+I
c. Ctrl+U
d. Ctrl+S
e. Ctrl+O

15. Pengertian dari range adalah ….
a. pertemuan antara worksheet
b. pertemuan antara workbook
c. kumpulan sel sembarang
d. kumpulan sel berbentuk persegi panjang
e. pertemuan antara garis dan kolom

16. Fungsi utama program Microsoft Excel adalah …
a. Pengolah kata
b. Pengolah data angka
c. Mengelola dokumen
d. Berkomunikasi
e. Mencari informasi

17. Microsoft Excel merupakan program yang menggunakan system wysiwyg, yang mempunyai arti …
a. Apa yang di dapat akan dilihat
b. Apa yang dilihat sama dengan yang didapat
c. Apa yang diminati pasti akan didapati
d. Mempermudah dalam perhitungan
e. Membantu dalam menyelesaikan masalah

18. Worksheet adalah …
a. Kumpulan dari worksheet
b. Kumpulan beberapa sel
c. Pertemuan antara baris dengan kolom
d. Pertemuan antara sel dengan range
e. Lembar kerja dalam excel

19. Apa yang dimaksud dengan sel (Cell) dalam excel ?
a. Kumpulan dari worksheet
b. Kumpulan beberapa sel
c. Pertemuan antara baris dengan kolom
d. Pertemuan antara sel dengan range
e. Lembar kerja dalam excel

20. Apa yang dimaksud dengan Range dalam excel ?
a. Kumpulan dari worksheet
b. Kumpulan dari beberapa sel
c. Pertemuan antara baris dengan kolom
d. Pertemuan antara sel dengan range
e. Lembar kerja dalam excel

21. Dalam mengedit isi sel bisa dilakukan dengan menggunakan tombol …
a. F1 c. F2
b. F3 d. F4 e.F5

22. Yang termasuk tipe data dalam excel adalah …
a. Character, Numeric, Formula
b. Character, Numeric, Angka
c. Character, angka, Formula
d. Numeric, Character, Huruf/teks
e. Fungsi statistic, string, Logical

23. Dalam menuliskan rumus pada excel harus didahului dengan …
a. = c. &
b. + d. “ “ e. @

24. Dibawah ini merupakan yang tidak termasuk dalam perintah memulai Microsoft excel adalah …
a. Startprogrammicrosoft word
b. Doubleklik icon
c. Klik kanan icon , Open
d. Double klik pada file latihan fungsi logika.xls
e. Double klik pada folder excel

25. Fungsi dari File Exit adalah …
a. Mengakhiri program
b. Membuka program
c. Menformat program
d. Menjalankan program
e. Menghapus program

26. Perintah untuk menggabungkan beberapa sel yang berdekatan dan data yang akan diformat rata tengah adalah ……….
a. Align Left
b. Align Right
c. Center
d. Merge and Center
e justify

27. Untuk menyisipkan Sheet setelah memilih menu Insert maka pilih sub menu ….
a. Work Sheet
b. Delet Sheet
c. Rename
d. Move or Copy Sheet
e.copy

28. Fungsi untuk perhitungan rata-rata menggunakan perintah ……….
a. Sum
b. Average
c. Count
d. Max
e. min

29. Untuk penulisan rumus jumlah di sel B2 dengan sel C2 yang benar di bawah ini adalah
a. +Sum(B2…C2)
b. =Sum(B2:C2)
c. =Sum(B2;C2)
d. =Sum(B2…C2)
e.=Sum(B2,C2)

30. Yang termasuk rumus untuk IF yang benar penulisannya adalah ……
a. IF(Perbandingan;Nilai jika benar,Nilai jika salah)
b. =IF(Perbandingan:Nilai jika benar:Nilai jika salah)
c. =IF(Perbandingan,Nilai jika benar:Nilai jika salah)
d. =IF[Perbandingan;Nilai jika benar;Nilai jika salah]
e. IF (SUM:AVERAGE)

31. Data type pada Ms. Access yang
digunakan khusus untuk menampilkan
type mata uang adalah ....
a. Number
b. Currency
c. Text
d. OLE Object
e. Money

32. Ekstensi yang digunakan pada
Ms.Excel adalah ....
a. *.cdr
b. *.xls
c. *.ppt
d. *.exl
e. *.pwt

33. Secara default, dalam lembar kerja
Ms. Excel akan menampilkan ….
a. 1 sheet
b. 2 sheet
c. 3 sheet
d. 4 sheet
e. 5 sheet

34. Jumlah total baris dalam Ms. Excel…
a. 65535
b. 65536
c. 65636
d. 66535
e. 66636

35. Fungsi dalam Ms. Excel yang digunakan untuk membaca tabel secara horisontal adalah
a. HLOOKUP
b. VLOOKUP
c. VLOOK
d. HLOOK
e. LOOKUP

36. Strukur dari IF-THEN adalah ....
a. IF statemen kondisi
b. IF kondisi THEN statemen
c. IF statemen THEN kondisi
d. IF kondisi THEN kondisi
e. IF statemen THEN statemen

37. Function dari Ms. Excel yang digunakan untuk menghitung number dari suatu interval dengan kondisi yang diinginkan adalah ....
a. COUNTIF
b. DCOUNT
c. SUMIF
d. SUM
e. COUNT

38. Function dari Ms. Excel yang digunakan untuk menghitung jumlah karakter/text adalah
a. LENGTH
b. LEN
c. COUNT
d. SUM
e. DSUM

39. Pada diagram galerry di Ms. Excel terdapat type-type berikut ini, kecuali ....
a. Organization Chart
b. Cycle Diagram
c. Radial Diagram
d. Linear Diagram
e. Target Diagram

40. Berikut ini yang tidak terdapat pada menu Home adalah ..
a. cut
b. copy
c. paste
d. format painter
e. diagram

41. Berikut ini yang terdapat pada menu insert adalah
a. picture
b. copy
c. diagram
d. format painter
e. paste

42. Short key untuk save as pada lembar kerja excel adalah
a. F12
b. CTRL + S
c. ALT + F4

d. F4
e. F3

43. Yang terdapat dalam menu page layout adalah
a. Margins
b. save
c. save as
d function
e. autosum

44. Yang terdapat pada menu formula adalah
a. autosum
b. copy
c. paste
d. format painter
e. save

45. Yang digunakan untuk mengurutkan data dari A-Z adalah
a. sort ascending
b. sort descending
c. copy
d. paste
e. paint

46. Yang digunakan untuk mengurutkan data dari Z-A adalah
a. sort ascending
b. sort descending
c. copy
d. paste
e. paint

47. Menu yang digunakan untuk melihat tampilan sebelum di print adalah
a. print preview
b. printer
c. print
d. copy
e. paste

48. Short key untuk menebalkan huruf pada excel adalah..
a. CTRL + B
b. CTRL + U
c. CTRL + I
d. CTRL + F
e. CTRL + S

49. Short key untuk memberi garis bawah huruf pada excel adalah..
a. CTRL + B
b. CTRL + U
c. CTRL + I
d. CTRL + F
e. CTRL + S

50. Short key untuk mencetak miring huruf pada excel adalah..
a. CTRL + B
b. CTRL + U
c. CTRL + I
d. CTRL + F
e. CTRL + S

Soal B (Essay)

1. Apa yang dimaksud fungsi string dalam excel?
2. Berfungsi sebagai apakah fungsi left dalam excel?
3. Bagaimanakan bentuk umum dari fungsi left dalam excel?
4. Berfungsi sebagai apakah fungsi right dalam excel?
5. Berfungsi sebagai apakah fungsi MID dalam excel?

Tugas Dan Fungsi Komputer Server



Fungsi komputer server dalam jaringan komputer adalah sebuah komputer yang terhubung ke jaringan komputer yang berfungsi mengontrol jaringan komputer. Komputer ini dapat mengakses semua komputer dalam jaringan. Tidak seperti komputer lain di jaringan, server adalah komputer khusus yang diatur untuk satu atau lebih tujuan.
Sebagai contoh, pengguna dapat men-setup server untuk otentikasi dan mengizinkan atau melarang user mengakses jaringan, mengirim/menerima file, e-mail, mengelola dan cetak pekerjaan, atau sebagai host sebuah website.

Karena server umumnya melayani kebutuhan 24 jam maka server dalam skala jaringan besar biasanya tidak pernah dimatikan. Oleh karena tugasnya yang berat maka komputer server diciptakan secara khusus. Apakah semua komputer bisa jadi server? Untuk skala besar tidak, tetapi untuk skala kecil misalnya laboratorium sekolah, komputer klien dengan penambahan memori dan processor lebih besar sudah cukup untuk dijadikan server.

Tugas Utama Komputer Server
Tugas dan fungsi komputer server sangat tergantung pada penggunaan komputer server. Saya akan jelaskan klasifikasi dari server, pada tahap berikutnya.
Toko aplikasi dan database yang dibutuhkan oleh komputer jaringan.
Menyediakan fitur keamanan komputer.
Melindungi semua komputer yang terhubung ke menggunakan firewall.
Menyediakan alamat IP untuk untuk perangkat yang terhubung jaringan. Sebuah alamat IP adalah nomor unik dalam format yang xxx, dimana x berupa nomor 1 sampai 3 digit, yang digunakan untuk mengenal setiap komputer dalam jaringan.

Fitur Server
Server yang Anda pilih untuk organisasi Anda, harus memenuhi kondisi tertentu. Harus memiliki ukuran memori atau RAM yang cukup besar untuk menampung jumlah query yang dijalankan oleh komputer klien. Misalnya pada lab komputer ada 50 komputer siswa yang member query sekaligus maka server akan sangat sibutk.
Aspek berikutnya adalah kecepatan prosesor. Kecepatan prosesor biasanya diukur dalam Giga Hertz dan perlu memadai untuk menjalankan semua perintah yang diminta oleh user. Kecepatan prosesor yang optimal sangat mutlak karena diperlukan untuk menyediakan fasilitas multitasking. Kapasitas penyimpanan hard drive dari komputer server, perlu cukup besar untuk dapat menyimpan semua data. Dalam sebuah jaringan, pengguna komputer umumnya menyimpan informasi pada komputer server agar mudah untuk berbagi.

Jenis Server
Berbagai jenis server komputer dapat dikategorikan dalam dua kategori utama.

Dedicated Server
Jenis dan fungsi komputer server ini melakukan fungsi tertentu, seperti hosting situs web. Ada berbagai layanan web hosting, yang menggunakan dedicated server untuk situs web hosting. Pada pembayaran sejumlah uang tertentu, Anda dapat meng-upload halaman web Anda pada server komputer mereka. Mereka akan melakukan tugas hosting website Anda. Jenis ini server harus sangat kuat karena mereka harus menangani lalu lintas web yang mencoba untuk mengakses halaman web yang terkandung di dalamnya.

Shared Server
Sebuah komputer Shared Server adalah server biasa, yang digunakan dalam jaringan, untuk beberapa pengguna. Sejumlah besar aplikasi, database dll yang tersimpan di dalamnya. Pengguna yang berbeda terhubung ke server dan mengakses server tergantung pada kebutuhan mereka. Server ini tidak perlu sama seperti dedicated server. Contoh yang paling umum untuk jenis server ini adalah server aplikasi. Fungsi komputer server aplikasi menyimpan semua informasi yang diperlukan oleh orang-orang di dalam jaringan. Di banyak organisasi, karyawan sering diberikan terminal dummy. Ini berarti bahwa, mereka memiliki keyboard komputer dan monitor komputer, tetapi seluruh proses dan penyimpanan dilakukan pada fungsi komputer server. Komputer klien tidak memiliki hard disk individu, sebaliknya mereka menyimpan data pada hard disk server komputer.

Kamis, 11 Oktober 2012

Membuat OS Ubuntu Portable

Anda pengguna Linux dan sering beraktivitas dengan OS open source ini? Apa yang terjadi bila anda ingin memakai Linux akan tetapi mendapati komputer yang ber-OS lain? Cukup dengan berbekal dengan flashdisk dan PC ber OS apapun anda bisa menjalankan Ubuntu dari flashdisk mungkin dulu kita memakai Live CD untuk bisa menikmati Ubuntu di PC lain tapi sekarang sudah tak jamannya lagi kemana-mana membawa CD.



Kenapa harus Ubuntu sementara masih banyak distro lain bertebaran diluar sana? Salah satu alasan terkuat adalah Ubuntu merupakan distro yang kompatibel di segala jenis komputer dan tampilannya pun mudah dipahami dan sederhana.

Apabila anda memiliki flashdisk berkapasitas minimal 1GB (semakin besar lebih baik karena anda bisa menginstall bermacam-macam aplikasi) anda bisa menginstall OS Ubuntu langsung dan menjalankannya di PC manapun. Dan tool yang bisa digunakan untuk membuat Flashdisk Anda terisi Ubuntu, anda bisa menggunakan Unetbootin yang bisa diunduh di http://unetbootin.sourceforge.net/

Pilih aplikasi berbasis Windows, Linux atau Mac OS yang sesuai dengan PC yang akan digunakan sebagai basis saat membuat flashdisk ber-OS. DI tutorial kali ini kita memakai Windows sebagai basis PC kita. Lalu pilih Download (for Windows).

Jika anda belum memiliki file ISO Ubuntu silahkan mendownload versi terbaru Ubuntu di www.ubuntu.com. Versi teranyar Ubuntu saat ini Ubuntu 12.04 LTS lalu pilih sesuai chipset anda, i386 atau amd64. Setelah file ISO selesai diunduh, silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini:

Siapkan file ISO Ubuntu yang telah diunduh. Letakkan file tersebut di folder tertentu agar lebih mudah menemukannya.

Sebelumnya format flashdisk anda dengan format FAT atau FAT32. Karena FAT mampu dikenal oleh BIOS komputer-komputer lama.

Jalankan aplikasi Unetbootin yang sudah diunduh terlebih dahulu klik 2x bagi WIndows XP dan klik kanan lalu klik run as administrator bagi WIndows Vista dan 7. Lalu akan muncul window seperti dibawah ini.



Ada dua pilihan. Distribution jika anda ingin memilih distro lain dan langsung mendownload file ISO dari internet. Pilihan kedua adalah DIskimage. Gunakan pilihan ini jika anda sudah memiliki file ISO di dalam Harddisk, lalu klik browse. Kemudian di pilihan Type pilih USB Drive.

Jika sudah menentukan semua pilihan di window tersebut, klik tombol OK. Maka proses pembuatan akan segera dimulai.


Tunggu sampai proses selesai. Sampai muncul tampilan seperti di bawah ini. Untuk mengetest hasil instalasi OS silahkan reboot komputer anda.

Pada saat proses reboot pastikan anda bisa masuk ke BIOS anda, biasanya dengan menekan tombol Delete di keyboard. Lakukan perubahan pada boot setting. Pilih USB Drive sebagai sumber booting pertama, jika sudah anda tinggal simpan settingan BIOS dan lakukan reboot ulang. Dan pastikan USB Drive anda tetap terpasang.

Proses booting akan dilakukan dengan menggunakan flashdisk anda dan jika anda sudah masuk ke menu login Ubuntu selamat anda sudah sukses menginstall Ubuntu di flashdisk, tanpa perlu membuat partisi baru di harddisk anda.


Cukup Praktis bukan, sekarang anda bisa memakai Linux di komputer manapun.
Selamat mencoba.

Tips Mengatasi Problem Komputer Gagal Masuk ke Windows

Menyalakan atau me-restart komputer, tapi komputer hanya menampilkan error ketika mencoba masuk ke Windows adalah hal yang menjengkelkan. Artikel ini mungkin bisa membantu mengatasinya.Ketika komputer startup, dan ternyata tidak mau masuk ke Windows dengan error seperti 'dll not found' atau mungkin menampilkan 'blue screen' bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain:

1. Sistem operasi Windows ada file yang secara tidak sengaja terhapus

2. Ada virus, spyware atau trojan yang ikutan 'loading' ketika komputer startup

3. Ada file (driver) rusak yang rusak, dan ketika dibaca oleh Windows gagal4. Ada kerusakan pada hardware, terutama pada memori komputer atau harddisk5. Sistem operasi Windows rusak atau belum selesai diinstalasi6. Ada setting BIOS yang di-setting tidak benar atau baru diubahCara mengecek dan mengatasinya adalah:1. Startup dengan menggunakan metode 'safe mode' (tekan F5 ketika komputer pertama kali mau masuk ke Windows, lalu pilih 'safe mode'). Kalau komputer berhasil masuk ke Windows berarti ada 'loading' yang tidak bisa dibaca oleh Windows secara benar. Matikan 'loading' tersebut dengan menggunakan perintah 'msconfig' pada bagian startup (panggilnya di start>run>msconfig)2. Kalau komputer tidak bisa masuk ke Windows, cara termudah adalah repair Windows. Caranya adalah masukkan CD instalasi Windows, terus ubah BIOS untuk startup lewat CD/DVD-ROM, setelah instalasi masuk ke bagian install Windows, pilihan opsi repair Windows. Kamu bisa menginstall ulang Windows ke folder baru atau menformat harddisk bila ternyata repair Windows gagal.3. Pastikan dahulu kamu tidak ada mengubah setting BIOS sebelumnya, kalau ada kamu sebaiknya mengembalikannya seperti semula, kalau lupa sebaiknya pilih opsi 'Loading BIOS default'.4. Bila langkah-langkah di atas gagal semua, kemungkinan ada kerusakan pada hardware kamu. Kerusakan pada umumnya terletak pada memori dan harddisk. VGA dan mainboard mungkin juga bisa rusak, tapi kemungkinannya sangat kecil.
catatan: Kerusakan driver VGA card bisa juga menyebabkan Windows tidak bisa masuk. Kamu harus startup di 'safe mode' lalu uninstall driver VGA yang rusak dahulu, dan baru install kembali driver VGA yang benar ketika masuk ke Windows secara normal.

Merakit Komputer

Merakit adalah hal yang paling dasar yang harus dilakukan saat ingin membangunsebuah PC. Kemampuan merakit PC sudah seharusnya dimiliki oleh tiap user agar tidak terjadi ketergantungan terhadap jasa servis computer saat terjadi masalah— masalah kecil yang sebenarnya remeh temeh namun karena ketidaktahuan dianggapsebagai sesuatu yang besar. Dengan pengetahuan hardware juga akan memudahkankita untuk mengupgrade dengan efisien sesuai kebutuhan dan peruntukan PC kita.

CARA MERAKIT KOMPUTER
Merakit komputer adalah salah satu langkah yang oleh kebanyakan orangdianggap sulit saat kita membeli dan ingin menggunakan komputer. Dalam makalahini akan saya jelaskan mengenai cara merakit komputer lengkap dengan gambar.Tahap—tahap dalam merakit komputer antara lain:

A. PERSIAPAN
Persiapan akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul karena kurangnya pengetahuan dan pengenalanhardware. Hal yang terkait dalam persiapan meliputi:

a.Penentuan Konfigurasi Komputer Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis
komponen dan fitur darikomputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja
sebagai sebuah sistemkomputer sesuai keinginan kita.Penentuan komponen dimulai
dari jenis prosessor,motherboard, lalu komponen lainnya seperti kartu grafis dan
kartu suara serta memoryRAM dan Harddisk. Faktor kompatibilitas dari komponen
terhadap motherboard harusdiperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung
jenis prosessor, modulmemori, port dan I/O bus yang berbeda-beda. Bukalah buku
manual motherboardanda untuk mengetahui komponen yang didukung olehnya.

b.Persiapan Kompunen dan perlengkapanKomponen komputer beserta perlengkapan untuk
perakitan dipersiapkanUntuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan
perakitan. Perlengkapanyang disiapkan terdiri dari:

•Komponen komputer
•Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dansebagainya
•Buku manual dan referensi dari komponen
•Alat bantu berupa obeng pipih.
•Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi.




Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisidari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper danswitch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.
Ini dikarenakan konfigurasi atau penataan komponen di tiap motherboard berbeda satu dengan yang lain. Diskette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi padakomputer yang selesai dirakit.

c.PengamananTindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah
sepertikerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau
tumpahancairan.

Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:
1.Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum
memegang komponen untuk membuangmuatan statis.
2.Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi
memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.
3.Menggunakan alas kaki saat melakukan perakitan.
4.Putuskan segala koneksi listrik ke komponen pada saat perakitandan pastikan tidak
ada material yang memungkinkan terjadikorsleting saat anda akan menyalakan PC.

B. PERAKITAN
Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:
1. Penyiapan motherboardPeriksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi
jumper untuk pengaturanCPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke
motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper
tegangan dapat merusak prosessor.


2. Memasang Prosessor Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati
casing.

Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.
• Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard,umumnya
terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.
• Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
• Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki
prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celahantara
prosessor dengan socket.
• Turunkan kembali tuas pengunci.


Jenis Slot :
• Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi
lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard
• Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak
• Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke
lubang slot

3. Memasang Heatsink
Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor
lewatkonduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan
panasmaka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan
beberapa clipsebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi
gen penghantar panas.Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power
pada fandihubungkan ke konektor fan pada motherboard.

4. Memasang Modul MemoriModul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket
terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis
modul memori yakniSIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada
sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai
berikut :


Jenis SIMM :
• Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot.



• Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot.
• Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatismengunci
modul.Jenis DIMM dan RIMMCara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu
cara sehinggatidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan.
Perbedaanya DIMM danRIMM pada posisi lekukan.
• Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
• sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot.
lalu masukkan modul ke slot.
• Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat
terpasang.


5. Memasang Motherboard pada CasingMotherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan
dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut

1.Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk
dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepilubang.
2.Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisisetiap
lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
3.Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang
pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiapdudukan logam.

4.Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
5.Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dankunci dengan
sekerup.
6.Memasang Power SupplyBeberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila
power supply belumdisertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:Masukkan
power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buahsekerup
pengunci.


Hubungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenisnon ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitamharus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.

7.Memasang Kabel Motherboard dan CasingSetelah motherboard terpasang di casing
langkah selanjutnya adalah memasang kabelI/O pada motherboard dan panel dengan
casing.
1.Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy
dimotherboard.
2.Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary
pada motherboard.
3.Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan
pararel padakonektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang.




1.Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen ataurangkaian
elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slotekspansi di
motherboard 2.Pasang sekerup penahan card ke casing3.Hubungkan kembali kabel
internal pada card, bila ada.10. Penyelessaian Akhir
• Pasang penutup casing dengan menggeser
• sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.
• Pasang konektor monitor ke port video card.
• Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
• Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert
serial (tergantung jenis mouse).13
• Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila
ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi
port.

C. PENGUJIAN
Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan programsetup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut:
• Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara
dari speaker.
• Program POST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yangterpasang
dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosongdan speaker
mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasikesalahan. Periksa
referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahanyang dimaksud oleh kode
beep.
• Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program
POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program
setup BIOS.14
• Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapaseting
mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan bootsequence.
• Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.
• Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi denganurutan
pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan disketteatau CD Bootable
yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.

D. PENANGANAN MASALAH
Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain:
1.Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan olehswitch atau kabel
daya belum terhubung.
2.Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke
slot.
3.LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan kesalahan pemasangan
kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung